Monday, July 4, 2011

kota Medan dan Kebudayaan



K o t a M e d a n

Medan didirikan oleh Guru Patimpus Sembiring Pelawi pada tahun 1590. John Anderson, orang Eropa pertama yang mengunjungi Deli pada tahun 1833 menemukan sebuah kampung yang bernama Medan. Kampung ini berpenduduk 200 orang dan seorang pemimpin bernama Tuanku Pulau Berayan sudah sejak beberapa tahun bermukim disana untuk menarik pajak dari sampan-sampan pengangkut lada yang menuruni sungai. Pada tahun 1886, Medan secara resmi memperoleh status sebagai kota, dan tahun berikutnya residen Pesisir Timur serta Sultan Deli pindah ke Medan. Tahun 1909, Medan menjadi kota yang penting di luar Jawa, terutama setelah pemerintah kolonial membuka perusahaan perkebunan secara besar-besaran. Dewan kota yang pertama terdiri dari 12 anggota orang Eropa, dua orang bumiputra, dan seorang Tionghoa.[9]

Pemandangan udara kota Medan di tahun 1920-an
Daerah Kesawan tahun 1920-an

Di akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 terdapat dua gelombang migrasi besar ke Medan. Gelombang pertama berupa kedatangan orang Tionghoa dan Jawa sebagai kuli kontrak perkebunan. Tetapi setelah tahun 1880 perusahaan perkebunan berhenti mendatangkan orang Tionghoa, karena sebagian besar dari mereka lari meninggalkan kebun dan sering melakukan kerusuhan. Perusahaan kemudian sepenuhnya mendatangkan orang Jawa sebagai kuli perkebunan. Orang-orang Tionghoa bekas buruh perkebunan kemudian didorong untuk mengembangkan sektor perdagangan. Gelombang kedua ialah kedatangan orang Minangkabau, Mandailing dan Aceh. Mereka datang ke Medan bukan untuk bekerja sebagai buruh perkebunan, tetapi untuk berdagang, menjadi guru dan ulama.

Sejak tahun 1950, Medan telah beberapa kali melakukan perluasan areal, dari 1.853 ha menjadi 26.510 ha di tahun 1974. Dengan demikian dalam tempo 25 tahun setelah penyerahan kedaulatan, kota Medan telah bertambah luas hampir delapan belas kali lipat.

kota Bandung dan ke Budayaan

K o t a B a n d u n g
Kebudayaan Bandung beragam tradisi yang ada hidup dalam Masyarakat kota Bandung itu,
kota Bandung merupakan kota kembang dari sekian banyak ragam suku dan enis yang hidup dalam satu kota Bandung ini.

Kota Bandung merupakan kota yang sangat indah dengan panorama alam dan pergunungan yang indah bisa di sebut dengan puncak,kendati ini merupakan aset Daerah dengan berbagai objeck wisata dengan alamnya itu berupa pergunungan,kebun teh,hutan lindung,pantai,taman,kebun,kebun binatang dan lain-lain berserta itu juga suku setempat yaitu suku sunda yang mempunyai ciri khas kebudayaan setempat berupa wayang golek dan banyak lagi kebudyaan suka pendatang lain berupa suku jawa,batak,tiong hou,india,Eropa,melayu,bugis,irian jaya,dan sebaginya itu hidup dalam satu kota Bandung itu,dimana infastruktur pembangunan baik jalan,jembatan,irigarasi,gedung swsta dan pemerinta,sekolah,universitas,mesjid,gereja,vihara,kuil,kelenteng,musium,listrik,air,tata kota,pegawai negeri,kesejahteran rakyat,tempat umum,keseniaan dan kebudayaan yang bergitu banyak aneka ragam ini hidup bersama-sama dalam komunitas bisnis,ekonomi,politik,kebudayan,dan kesejahteran hidup umat manusia dan fesilitas umum yang di pergunakan untuk milik umum dan milik kebersamaan itu terlaksana dalam program infakstruktrul pembangunana Daerah itu.

Dari hanya sebuah desa kecil yang didirikan pada tahun 1810 “desa” Bandung telah berkembang menjadi sebuah kota yang luas. Wilayahnya bertambah luas dan penduduknya bertambah padat dari tahun ke tahun

Luas Kota Bandung pada 1 April 1906 adalah 900 ha., menjadi 2.150 ha pada 12 Oktober 1917, 3.305 ha pada tahun 1945, 8.098 ha pada tahun 1949, dan akhirnya menjadi sekitar 16.730 ha pada 22 Januari 1987.

Perencanaan tata kota dan perluasan wilayah kota ditetapkan untuk pertama kali pada tahun 1930 oleh E.H. Karsten, yang memproyeksikan masa 25 tahun ke depan jumlah penduduk sebesar 750.000 orang ( Plan Karsten ).


Beragam fasilita umum yang di pergunakan berupa tempat ibada umat masyarakat umum berupa banyak terdapat di kota Bandung salah satunya vihara atau juga kelenteng banyak tersedia untuk beribadah dengan baik,dimana juga banyak terdapat umat Buddha tentunya yang beragam enis itu,dan fasilitas umum berupa taman,kebun dan tempat yang baik untuk belajar seperti fasilita sekolah yang begitu memadai di kota Bandung itu juga ikut andil dalam program Pemerinta dengan mencerdaskan kehidupan Bangsa,akan tetapi ini juga banyak dilihat dari berbagai objeck parawisata yang banyak juga terdapat di daerah Bandung itu juga terlihat banyak yang menunjang kehidupan sosial dalam masyarakat yang menujuh kehidupan berkebudayan antar suku dan kehidupan ilmu pengetahuan berupa IPTEK itu.

Penduduknya

Kota Bandung merupakan kota terpadat di Jawa Barat, di mana penduduknya didominasi oleh etnis Sunda, sedangkan etnis Jawa merupakan penduduk minoritas terbesar di kota ini dibandingkan etnis lainnya.

Pertambahan penduduk kota Bandung awalnya berkaitan erat dengan ada sarana transportasi Kereta api yang dibangun sekitar tahun 1880 yang menghubungkan kota ini dengan Jakarta (sebelumnya bernama Batavia).[11] Pada tahun 1941 tercatat sebanyak 226.877 jiwa jumlah penduduk kota ini[14] kemudian setelah peristiwa yang dikenal dengan Long March Siliwangi, penduduk kota ini kembali bertambah dimana pada tahun 1950 tercatat jumlah penduduknya sebanyak 644.475 jiwa.[15]



Monday, January 3, 2011

Sekapur siri


Sekapur siri merupakan tradisional suku Melayu dari kebudayaan di sumatera Utara yang merupakan suatu kebudayaan turun temurun dari setiap kegiatan acara besar dalam kerajaan pada jaman dahulu dan berkembang sampai jaman sekarang,ketika di lihat setiap acara kebesaran baik kenegaraan,keAgamaan,undangan Pernikahan,sukuran melahirkan,sukuran ulang tahun dan sebaginya itu dapat di lihat dengan acara pembukaan dengan tarian dan sekapur siri yang tak perna dilupakan,kendati ini merupakan suatu kebudayan Bangsa Indonesia yang begitu banyak kebudayaan dan suku yang lain itu,sehingga banyak acara sekapur siri ini merupakan tradisi dari Melayu yang berkembang sampai sekarang.

Friday, July 9, 2010

Kunjungan ke Bali dan melihat kebudayaan setempat

Waktu berada di tepi laut dimana setiap pulau di kelilingi oleh lautan dan rumah Tradisional dan pure-pure yang ada yang di miliki oleh setiap penduduk itu,sehingga sampai ke pulau Bali cuman terlihat pure sepanjang jalan dan lautan itu yang begitu indah dengan seni dari kebudayaan orang Bali itu.
Keindahan itu terlihat di mata dengan begitu banyak objeck Parawisata itu,sehingga kami pun merasa senang dan bahagia terlihat di wajah dan dalam batin ini,namun semua itu kami peroleh dengan niat kunjungan ke lokasi setiap objeck Parawisata itu yang begitu banyak pure dari setiap penduduk dan rumah rakyat Bali itu
Waktu berkunjung ke bali banyak yang dilihat berupa kebudayaan dari Bali yang begitu indah dengan alam Penduduk,rumah yang terlihat setiap rumah penduduknya banyak pure dan satu pulau bali terlihat semuanya pure dan terlihat rame dengan pure dan rumah yang terlihat indah,akan tetapi semua itu kami jelajai atau kunjungi dan sambil berfoto-foto bersama rekan dan teman waktu itu,jadi setiap objeck parawisata yang berbentuk kebudayaan itu kami kunjungi dan melihat keindahan kebudayaan penduduk dan rakyat Bali pada waktu itu yang begitu banyak seni dalam kehidupan yang terlihat indah di mata dan batin itu.

Sunday, June 14, 2009

Kebudayaan melambangkan suatu Negara


Kebudayaan merupakan lambang suatu negara dimana negara itu berada dengan tradisi dan kebudayaanya itu seperti halnya dengan kebudayan suatu daerah di suatu negara itu merupakan tidak sama dengan kebudayaan dari daerah lain apa sebabnya karena setiap kehidupan umat manusia yang hidup di suatu tempat dimana tanah di hinjak disitu langit dijunjung dan terciptalah suatu kebudayan dengan komunitas daerah tertentu dan masing-masing daerah memgembangkan ciptaan karya budayanya masing-masing dengan kondisi daerahnya masing-masing dan lingkungan dimana manusia hidup dengan bersama -sama pula,jadi setiap hasil karya dari Budaya itu dapat dilihat dengan bermacam ragam bentuk dan karya yang ada itu,sehingga kalau berpergian kesuatu tempat atau daerah tertentu bisa dilihat dengan kebudayaan yang berbeda pula dengan daerah yang lainnya itu baik moral,spritual,etika,prilaku,sifat, dan lain sebaginya itu bisa terlihat dengan jelas berbeda dengan satu sama yang lainnya karena setiap manusia mulai hidup dengan komunitas kehidupannya itu mulai tercipta dengan beragam suku bangsa yang ada didunia ini yang tentunya setiap suku didaerah itu pun berbeda dengan yang lainnya pula, seperti di Bali setiap Kebudayaanya yang diciptakan berupa dengan kelompok komunitas yang sama dan menciptakan hasil karya kebudayaanya dengan hujud lingkungan dimana berada seperti halnya setiap kehidupan penduduk rakyat Bali setiap rumah harus memeliki pure-pure untuk pemujahan para Yang Widhi dan leluhur disetiap lingkungan dimana rumahnya itu,jadi setiap kebudayaan lain atau masyarakat lain yang berkunjung atau melihat berbeda dengan kebudayaanya yang di miliki masing kebudayaan itu dan merasa indah kalau dilihat dengan ragam kebudayaan setempat dan merupakan suatu masukan sebagai ilmu pengetahuan akan pola kehidupan manusia yang berbeda pula dengan kebudayaanya itu.Trasidi yang dikembangkan pun merupakan hujud dari pola pikiran dari kelompok komunitas yang mempunyai suatu kepercayaan akan setiap seni karya kehidupan di dalam lingkungan baik di desa,kampung,kota, dan sampai masyarakat belahan dunia itu sudah tentu berbeda dan banyak ragam pola kebudayaanya itu yang bisa dilihat dan dicatata didalam setiap kehidupan sesama manusia itu.